Hasil Telaah Buku
Teks Bahasa Indonesia Kelas VII
Diajukan untuk
memenuhi mata kuliah Telaah Kurikulum dan
Buku Teks Bahasa
Indonesia
Dosen pengampu
Slamet Triyadi, S.Pd., M.Pd.
disusun oleh:
Anys Wiam Bony 1610631080024
Iga Fitriah
Sukmawati 1610631080082
Nurmala Sari 1610631080154
Reni Rahayu 1610631080163
Rahmah Ismi Adzani
1610631080161
Tika Rochmatika 1610631080214
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BAHASA
DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS
SINGAPERBANGSA KARAWANG
2018
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya, kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya, serta dapat
terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Kami sangat berterima kasih
kepada Bapak Slamet Triyadi S.Pd., M.Pd. Selaku Dosen Pengampu dalam Mata
Kuliah Telaah Kurikulum dan Buku Teks Bahasa Indonesia yang telah memberi
kesempatan dalam mengerjakan makalah ini. kami berharap semoga makalah mengenai
“Hasil Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia”
dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penyimak.
kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, khususnya menyangkut
pembahasan yang kami bahas dalam makalah ini mengenai“Hasil Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia” Karena sekurang-kurangnya
semua itu disebabkan oleh minimnya pengetahuan, maka dari itu kami menerima
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Karawang,
31 Mei 2018
Hormat
Kami
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ..................................................................................................
Daftar
Isi..............................................................................................................
Identitas
Buku ....................................................................................................
Telaah
Buku Berdasarkan Standar BNSP ......................................................
Kelayakan Isi
.......................................................................................................
Kelayakan Penyajian
..........................................................................................
Kelayakan Kegrafikan ........................................................................................
Kelayakan Bahasa
..............................................................................................
Analisis
Kualitas
Buku Bahasa Indonesia Kelas VII ……………………...
Berdasarkan Penilaian 10 Kriteria Menurut Greeny Dan
Pety……....................
A. Identitas Buku Teks Bahasa Indonesia.
1.
Judul : Mahir Berbahasa Indonesia
untuk SMP/MTs Kelas VII
2.
Penyusun : Wahono, M.Pd. Dkk.
3.
Editor :M. Baihaqi, S.S. dan
Hadiyansyah, S.Hum.
4.
Penerbit :Penerbit Erlangga
5.
Tahun terbit :2013
6.
Tebal buku : 200 halaman
7.
Jenis Font :
Frutiger-11pt
8.
ISBN :978-602-241-811-5
B. Telaah Buku Berdasarkan BNSP
1.
Kelayakan
Isi
A. Kesuaian
Urutan Materi dengan KI dan KD
Dalam buku MARBI (Mahir Berbahasa
Indonesia) kelas VII SMP/MTs dengan penerbit Erlangga yang kami telaah,
kesesuaian antara KI (Kompetensi Inti) dan KD (Kompetensi Dasar) dengan
kesesuaian urutan materi di dalamnya dapat ditinjau secara menyeluruh melalui
penjabaran-penjabaran di bawah ini.
a. Kelengkapan
Materi
Dalam buku yang ditelaah,
wacana-wacana yang tersaji di dalamnya memiliki kesesuaian antara KI dan KD
dengan materi yang disampaikan. Dalam hal ini KI yang dimaksud terdapat pada KI
ke-3 dan ke-4. Kesesuaian ini dapat dilihat dari materi yang tersampaikan dalam
buku MARBI (Mahir Berbahasa Indonesia) kelas VII Penerbit Erlangga sebagai
berikut:
Bab
1: Mengamati Lingkungan dan Budaya Indonesia
1.
Memahami hasil teks observasi “Mengenal Lebih Dekat Hewan Reptil, Yuk!”.
2.
Menangkap makna teks hasil observasi “Rumput Hias”.
3.
Membedakan teks hasil observasi “Teks
pada point 1 dengan Teks berjudul “Buaya Muara Milik Paeran””.
4.
Menyusun teks hasil teks observasi.
5.
Mengklasifikasikan teks hasil observasi “Lalat Buah Penyerang Tanaman”
6.
Menelaah dan merevisi teks hasil
observasi.
7.
Mengidentifikasi kekurangan teks hasil
observasi.
8.
Meringkas hasil teks observasi
Bab
2: Mengagumi Kreasi dan Keberagaman Alam Indonesia
1.
Memahami teks tanggapan deskriptif “Candi Borobudur”
2.
Menangkap makna teks tanggapan deskriptif
3.
Membedakan teks tanggapan deskriptif
4.
Menyusun teks tanggapan deskriptif
5.
Mengklasifikasikan teks tanggapan
deskriptif
6.
Menelaan dan merevisi teks tanggapan
deskriptif
7.
Mengidentifikasi kekurangan teks tanggapan
deskriptif berdasarkan kaidah
8.
Meringkas teks deskriptif
Bab
3: Pendidikan dan Kesehatan Untuk Semua
1.
Memahami teks eksposisi “Infeksi Mata Pada Anak”
2.
Menangkap makna teks eksposisi
3.
Membedakan teks eksposisi
4.
Menyusun teks eksposisi
5.
Mengklasifikasikan teks eksposisi
6.
Menelaah dan merevisi teks eksposisi
7.
Mengidentifikasi kekurangan teks eksposisi
8.
Meringkas teks eksposisi
Bab
4: Peristiwa Di Sekitar Kita
1.
Memahami teks eksplanasi “Bagaimana Terjadi Siang dan Malam”
2.
Menangkap makna teks eksplanasi
3.
Membedakan teks eksplanasi
4.
Menyusun teks eksplanasi
5.
Mengklasifikasikan teks eksplanasi
6.
Menelaah dan merevisi teks eksplanasi
7.
Mengidentifikasikan kekurangan teks
eksplanasi
8.
Meringkas teks eksplanasi
Bab
5: Meneladani Keikhlasan dan Ketabahan
1.
Memahami teks cerita pendek “Upik dan Kue Stroberi” dan “Tukang Pijat
Keliling”
2.
Memaknai teks cerita pendek “Ibu”
3.
Membedakan teks cerita pendek dengan jenis
cerita lainnya
4.
Menyusun teks cerita pendek
5.
Mengklasifikasikan teks cerita pendek
6.
Menelaah dan merevisi teks cerita pendek
7.
Mengidentifikasi kekurangan teks cerita
pendek berdasarkan kaidah teks.
8.
Meringkas teks cerita pendek
Berdasarkan bab dan subbab yang
dijelaskan di atas dapat disimpulkan jika materi yang tersaji di dalam buku
MARBI (Mahir Berbahasa Indonesia) kelas VII memiliki kesesuaian antara materi yang
tersedia dengan KI dan KD yang ada. Selain itu pada buku tersebut difasilitasi
dengan kegiatan-kegiatan saintifik, diantaranya:
1.
Adanya pengayaan terhadap teks yag
sebelumnya diberikan guna menstimulus siswa agar aktif di kelas.
2.
Mengajak siswa untuk membuat peta konsep
terkait dengan kegiatan pembelajaran yang telah disampaikan.
3.
Siswa dituntut untuk mengklasifikasikan
teks-teks yang tersedia.
4.
Melaksanakan pengamatan terhadap dua teks
atau lebih yang ada kaitannya dengan materi yang disampaikan terkait perbedaan
yang ada pada setiap teksnya.
5.
Melakukan perancangan teks secara
berkelompok untuk menyusun teks yang memiliki kaitannya dengan materi.
6.
Melaksanakan kegiatan identifikasi
terhadap teks yang memiliki kaitannya dengan materi yang tersedia.
7.
Melaksanakan kegiatan revisi terhadap teks
yang diberikan.
8.
Menarik kesimpulan dari materi yang
disampaikan.
B. Keakuratan
Materi.
Dalam buku MARBI (Mahir Berbahasa
Indonesia) kelas VII Penerbit Erlangga yang kami telaah, keakuratan materi yang
ada dapat dijelaskan berdasarkan kriteria berikut:
a.
Keakuratan Konsep dan Definisi
Materi yang tersedia dalam buku teks
yang sedang kami telaah secara jelas menyinggung keseluruhan materi secara
lengkap. Kendati kelengkapan materi sudah tersaji, cara buku menyampaikan
materi masih kurang dari kata mendefinisikan materi yang disampaikan. Konsep
yang diterapkan dalam buku tersebut termasuk pada konsep saintifik yang mana
terdapat pengayaan-pengayaan yang nanti akan diselesaikan oleh peserta didik,
baik secara individu maupun kelompok.
b. Keakuratan
Data dan Fakta.
Contoh-contoh kasus yang disajikan
dalam buku MARBI (Mahir Berbahasa Indonesia) kelas VII sangat relevan dan bisa
dipertimbangkan kenyataan. Contohnya seperti pengenalan jenis-jenis reptil pada
Bab 1: Mengamati Lingkungan dan Budaya Indonesia halaman: 4 sampai 6, dan 11
dalam bentuk teks hasil observasi yang diberikan kepada siswa, selain itu
contoh yang lainnya ada contoh teks deskriptif “Candi Borobudur” yang
memberikan gambaran struktur utama dari teks deskriptif.
c. Keakuratan
gambar, diagram dan ilustrasi
Selain
contoh-contoh kasus yang akurat dengan realita, ilustrasi dalam bentuk gambar
maupun diagram mendukung kemudahan siswa dalam memahami materi yang ada di
dalam buku tersebut. Gambar-gambar tersebut sesuai dengan materi di setiap
pembahasannya, akan tetapi gambar-gambar yang disajikan di dalam buku tersebut
kurang menarik hasrat siswa untuk memahami materi. Ini dikarenakan
gambar-gambar yang disuguhkan kurang berwarna dan lebih dominan hitam dan putih
saja.
d. Keakuratan
Istilah.
Istilah-istilah yang digunakan dalam
buku MARBI (Mahir Berbahasa Indonesia) kelas VII menggunakan istilah-istilah
yang sesuai dengan kelaziman dalam bahasa Indonesia. Tidak membuat siswa merasa
bingung dengan istilah-istilah yang ditemukan.
e. Keakuratan
Acuan Pustaka.
Buku-buku sumber yang digunakan
sebagai acuan menyusun buku MARBI (Mahir Berbahasa Indonesia) memiliki
relevansi yang akurat. Selain buku-buku yang digunakan sebagai acuannya, dalam
menyusun buku tersebut mengambil sumber dari media massa.
C. Kemutakhiran
Materi
Pada buku MARBI (Mahir Berbahasa
Indonesia) untuk SMP/MTs kelas VII yang telah kami telaah, kemutakhiran materi
sudah sesuai dengan kriteria, adapun kriterianya sebagai berikut:
a.
Kesesuaian materi dengan perkembangan
bahasa dan sastra
Kesesuaian materi dengan perkembangan
bahasa dan sastra Indonesia dalam buku tersebut nampak sudah mengikuti
perkembangan keilmuan bahasa dan sastra Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari
bab 5 berjudul “Meneladani Keikhlasan dan Ketabahan”. Dalam bab ini peserta
didik belajar bagaimana menjadi siswa teladan, ikhlas dan tabah. Ini dibuktikan
dengan teks cerita pendek berjudul “Tukang Pijit Keliling” yang di mana peserta
didik akan menjawab pertanyaan tentang isi cerpen, unsur-unsur cerpen, dan
pokok pikiran yang terdapat dalam cerpen.
b. Gambar
dan ilustrasi aktual.
Gambar dan ilustrasi aktual menjadi
salah satu penjelas dari salah satu teks-teks yang ditampilkan, misalnya dari
teks 13 bab 2. Disini peserta didik menuliskan teks deskriptif dari segi
bahasa. Selanjutnya dari uraian tersebut terdapat gambar ilustrasi dari teks
yaitu: gambar bunga melati yang diambil dari sumber flickr.com/
Dari gambar tersebut dijelaskan
tentang bunga melati secara keseluruhan dari mulai keberadaan tumbuh,
bentuknya, warna, dan lain sebagainya.
c. Contoh
dan kasus aktual.
Dapat disimpulkan dari berbagai macam
materi dalam buku MARBI ini sudah dapat dikatakan sesuai namun lebih menekankan
pada perkembangan keilmuan bahasa yang aktual dibandingkan dengan sastra,
tetapi pada contoh dan kasus yang ada pada buku teks tersebut sudah sesuai
dengan kenyataan, misalnya pada teks 1 (halaman 39).
d. Contoh
dan Kasus di Indonesia.
Contoh dan kasus aktual yang
disajikan sesuai dengan kondisi di Indonesia, misalnya dilihat dari sub judul
“Membedakan Teks Cerita Pendek”. Dalam sub judul ini terdapat kisah/ cerita
pengalaman berjudul “Kisah Kakek Penjual Tali Sepatu” menceritakan seorang
kakek tua yang menjual tali sepatu didukung dengan gambar ilustrasi yang
diambil dari sumber ander, fisip, unpad. Hal ini sesuai dengan kondisi yang ada
di Indonesia.
D. Mendorong
Keingintahuan.
Dalam buku MARBI (Mahir Berbahasa
Indonesia) untuk SMP/MTs kelas VII yang kami telaah, bahasa yang digunakan
dalam menyampaikan setiap materi pada setiap babnya mendorong siswa untuk
mengetahui lebih jauh materi yang sedang dipelajarinya. Ini bisa dibuktikan
dari uraian berikut ini.
a.
Mendorong Rasa Ingin Tahu Siswa.
Penyampaian kebahasaan dan
tugas-tugas yang diberikan baik secara individu maupun kelompok mendorong rasa
ingin tahu yang lebih terhadap siswa terkait materi yang disampaikan. Tugas
yang mendorong rasa ingin tahu lebih dapat ditemui pada saat pembuatan teks
hasil observasi yang dilakukan diaktivitas 5 halaman: 11.
b. Mendorong
Keinginan Untuk Mencari Informasi Lebih Lanjut.
Penyampaian wacana pada setiap bab dalam buku
yang kami telaah, banyak wacana yang mendorong minat siswa untuk menggali lebih
dalam pemahaman materi yang sedang disampaikan. Jenis kegiatan yang menggali
minat siswa untuk memahami lebih jauh sebuah materi salah satunya pembuatan
teks hasil observasi pada bab 1. Siswa dituntut membuat sebuah observasi dalam
skala kecil terlebih dahulu, kemudian menyusun hasil observasi dalam bentuk
laporan observasi.
E. Praktikum
dan Kewirausahaan.
Dalam buku MARBI (Mahir Berbahasa
Indonesia) untuk SMP/MTs kelas VII yang kami telaah sesuai dengan kriteria
praktikum dan kewirausahaan. Ini dibuktikan berdasarkan pembahasan berikut:
a.
Menumbuhkan Semangat Kewirausahaan
Di dalam buku MARBI (Mahir Berbahasa
Indonesia) ini tidak hanya memuat sebuah materi, tetapi juga berisi tentang latihan, serta praktikum yang harus
dikerjakan oleh setiap individu (baik berkelompok maupun tidak). Contohnya
terdapat pada menyusun teks hasil observasi berkaitan tentang ruang lingkup
pengamatan tentang klasifikasi tanaman bunga yang telah dilakukan secara
berkelompok (Halaman: 12).
b. Menumbuhkan
Daya Saing
Latihan atau tugas yang disajikan
memotivasi siswa untuk menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai lebih misalnya:
tugas kelompok dalam buku MARBI (Mahir Berbahasa Indonesia) ini
menginstruksikan siswa untuk membuat kelompok dengan beranggotakan 4-5 orang.
Setiap kelompok meneliti objek atau mengamati objek bunga yang berada di
sekitar sekolah. Setelah dilakukan pengamatan dan pembuatan laporan, siswa
mempresentasikan hasil pengamatannya yang disampaikan di dalam kelas secara
baik dan hasil akhirnya siswa memberikan rubik penilaian presentasi
c. Pengayaan
Buku teks ini sangat berperan penting
sebagai buku pelajaran siswa. Di dalam buku ini terdapat materi-materi yang
bertujuan untuk memperkaya ilmu pengetahuan bagi siswa. Buku ini pun mengacu
pada kegiatan berbahasa dan bersastra. Terdapat pengertian, contoh-contoh,
soal-soal latihan, dan tugas portofolio. Materi yang disajikan tentang budaya,
pendidikan, kekayaan alam, kesehatan, dan sosial.
Secara garis besar materi yang
disajikan dalam buku tersebut sudah sesuai dengan kriteria kualitas buku teks
yang baik menurut Henry Guntur Tarigan. Pembuktian yang ini dapat dilihat pada
penjabaran berikut:
1. Sudut
Pandang (Point of View)
Buku MARBI (Mahir Berbahasa
Indonesia) untuk SMP/MTs kelas VII ini memiliki sudut pandang yang sangat jelas
jika dilihat dari materi yang disajikan memiliki format yang baik.
2. Kejelasan
Konsep
Pada buku MARBI (Mahir Berbahasa
Indonesia) untuk SMP/MTs kelas VII terdapat konsep konsep yang jelas, konsep
dalam buku tersebut pun sudah sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi
dasar. Walaupun terdapat kesulitan dalam setiap materinya, penulis sudah
menyesuaikannya dengan tingkat pemahaman siswa. Konsep dalam penyajian materi
pun memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang ada pada buku paket
tersebut, diantaranya yaitu: memahami definisi, jenis, struktur, dan sebuah
evaluasi dalam setiap materinya.
3. Relevansi
Dengan Kurikulum
Dalam buku teks bahasa Indonesia
tersebut yang sudah kami telaah sudah mengacu pada standar dalam keterampilan
berbahasa, diantaranya:
a.
Aspek menulis
b.
Aspek berbicara
c.
Aspek mendengarkan
d.
Aspek membaca
4.
Menarik Minat
Pada buku bahasa Indonesia MARBI
(Mahir Berbahasa Indonesia) SMP/MTs kelas VII yang kami telaah dalam setiap
materinya dapat menarik minat siswa dalam kegiatan pembelajaran. Materi yang
dipaparkan oleh penulis sesuai dengan pemahaman yang dimiliki oleh siswa
mengenai apa yang ada di lingkungan sekitar peserta didik. Materi yang menarik
siswa yaitu; materi teks observasi mengenai materi tentang menangkap makna teks
hasil observasi (di halaman 8).
5. Menumbuhkan
Motivasi
Dalam buku teks bahasa Indonesia yang
kami telaah, keseluruhan materi yang dibawa oleh penulis memiliki bahasa yang
mampu menumbuhkan motivasi siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Rangsangan yang diberikan dalam buku ini mampu mengajak siswa untuk aktif dalam
setiap kegiatan baik itu individu maupun kelompok.
6. Menunjang
Mata Pelajaran Lain
Buku teks MARBI (Mahir Berbahasa
Indonesia) untuk SMP/MTs kelas VII yang kami telaah, selain sebagai penunjang
mata pelajaran Bahasa Indonesia, juga menunjang mata pelajaran agama dan
sejarah. Pada peranan penunjang mata pelajaran agama dapat dilihat pada teks
cerpen di halaman 153 berjudul “Berubah”, sedangkan untuk mata pelajaran
sejarah dapat dilihat pada teks deskripsi pada halaman 39 berjudul “Candi
Borobudur”.
7. Menghargai
Perbedaan Individu
Di dalam buku teks MARBI (Mahir
Berbahasa Indonesia) terdapat komponen yang masuk pada sikap sosial, yaitu
menghargai sesama. Ini dapat dilihat pada “teks tanggapan deskriptif dalam
mengagumi kreasi dan keberagaman alam Indonesia” yang mana dalam bab ini siswa
dituntut untuk menumbuhkan sikap kebersamaan dalam perbedaan.
2.
.
KELAYAKAN PENYAJIAN
A. Teknik
Penyajian
Dalam teknik penyajian ini kita dapat
melihat sejauh mana kualitas dari Buku Mahir berbahasa Indonesia atau yang
disingkat Marbi untuk SMP/MTs kelas VII, teknik penyajian dalam buku Marbi ini
sesuai dengan kriteria teknik penyajian buku yaitu diantaranya.
1.
Konsistensi sistematika penyajian dalam
setiap bab
Konsistensi
sistematika penyajian dalam buku ini sudah bisa dikatakan baik, kata pengantar,
daftar isi lalu mencantumkan kompetensi inti dan kompetensi dasar sesuai dengan kurikulum bahasa Indonesia
berdasarkan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia
nomor 68 Tahun 2013. Isi setiap bab dalam buku ini diawali dengan peta
kompetensi, lalu tujuan pembelajaran dan nilai karakter bangsa yang dikembangkan,
nampaknya buku ini sudah bisa dikatakan baik karena selalu mendahului bab
dengan hasil yang harus didapatkan, setelah mempelajari buku ini pada akhirnya
siswa akan mengetahui sejauh mana pencapaian tujuan pembelajaran. Uraian yang
berupa wacana selalu diselingi dengan latihan dari mulai tugas portopolio
sampai tugas kelompok, maka dapat ditarik kesimpulan dengan adanya latihan
tersebut peserta didik akan melatih sejauh mana pemahamannya dalam setiap
pembahasan.
2.
Ketentuan Konsep
Dalam
keruntutan konsep ini pada umumnya harus disajikan secara runtun mulai dari
yang mudah kesukar dari yang konkret ke abstrak dan dari yang sederhana
kekompleks. Buku Marbi ini nampaknya sudah memiliki kriteria tersebut dapat
dilihat dari awal pembahasan memiliki peta kompetensi salah satunya
pertama-tama peserta didik harus memahami, agar pembaca atau peserta didik
paham lalu ditampilkanlah uraian mengenai materi, dilanjutkan dengan contoh dan
latihan setiap pembahasan seperti yang telah disebutkan yaitu portopolio lalu latihan
pada setiap bab. Materi juga dikemas dengan sesingkat mungkin cenderung lebih
memberikan sebuah contoh langsung dan menurut kami hal ini justru lebih baik
untuk menerapkan konsep dasar keilmuan.
3.
Keseimbangan antar bab
Antar
bagian dalam buku mampu memunculkan simbol atau pun ikon agar menggambarkan
suatu konsep ini konsisten, buku Marbi nampaknya cukup baik contohnya
kekonsistenan itu dapat dilihat dalam setiap bab yaitu mempunyai peta
kompetensi sama antar bab. Peta kompetensinya antara lain berisi memahami,
membedakan, mengklasifikasi dan mengidentifikasi itu diterapkan dalam setiap
babnya.
B. Pendukung
Penyajian
Pendukung penyajian berhubungan
dengan penyajian yang dapat memotivasi para pembaca atau peserta didik ketika
membaca buku, semua ini dapat dilihat dari bagian-bagian yang ada dalam buku
Marbi diantaranya:
1.
Bagian Pendahuluan
Buku
Mahir Berbahasa Indonesia untuk kelas VII SMP/MTs memiliki 2 pendahuluan yaitu
kata pengantar dan daftar isi.
a)
Kata pengantar: Kata pengantar dalam buku
ini memiliki ucapan terimakasih, kepada siapa saja yang mendukung terbitnya
buku ini, dan kepada siapa saja yang mengapresiasi atau menghargai dengan cara
membaca dan tidak lupa harapan penulis untuk pembaca juga melengkapi kata
pengantar dalam buku Marbi ini
b)
Daftar Isi: Daftar isi dalam buku Marbi
memuat informasi agar peserta didik mudah untuk mencari dan mampu menemukan bab
dan subbab dengan menyertakan nomor halamannya.
2.
Bagian Isi
Bagian
isi buku Mahir Berbahasa Indonesia kelas
VII terdapat beberapa bagian
a)
Pendahuluan: Dalam pendahuluan ini
terdapat peta kompetensi yang berisi teks observasi lalu nilai karakter bangsa
yang dikembangkan dan tujuan pembelajaran. Semua itu adalah harapan mengenai
kompetensi yang akan didapatkan.
b)
Rujukan: Rujukan dalam buku Marbi ini ada yang
berupa teks, teks ini baik teks-teks contoh mau pun teks uraian materi, gambar
ilustrasi dan beberapa tabel.
c)
Kerja Proyek: Dalam buku Marbi ini sangat
disayangkan karena tidak terdapat rangkuman yang biasa ditemui dibuku lain
dalam setiap babnya, namun karena buku ini merujuk atau sudah menggunakan kurikulum 2013 maka
yang digunakan adalah kerja proyek yaitu mencari suatu pembahasan atau objek
dari topik yang telah dipaparkan, kemudian peserta didik meencari, mengamati
kemudian membuat suatu laporan hasil tentang suatu objek tersebut.
d)
Pelatihan: Pelatihan yang digunakan sesuai
dengan pendekatan saintifik yang pembelajarannya itu mengajak peserta didik
untuk aktif mengonstruk konsep dengan cara mengamati. Hal ini agar siswa
menemukan masalah-masalah yang terjadi, lalu masalah tersebut dirumuskan atau
di susun setelah itu merumuskan atau mengajukan hipotesis, mengumpulkan data,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan terakhir mengomunikasikan konsep.
Kegiatan pelatihan ada dalam setiap bab buku Marbi yaitu:
Bab 1 Kegiatan Mengamati Lingkungan dan Budaya
Indonesia
A.
Mengenal Teks Hasil Observasi
B.
Menangkap Makna Teks Hasil Observasi
C.
Membedakan Teks Hasil Observasi
D.
Menyusun Teks Hasil Observasi
E.
Mengklasifikasi Teks Hasil Observasi
F.
Menelaah dan Merevisi Teks Hasil Observasi
G.
Mengidentifikasi Kekurangan Teks Hasil
Observasi
H.
Meringkas Teks Hasil Observasi
Bab
2 Kegiatan Mengagumi Kreasi dan Keberagaman Alam Indonesia
A.
Mengenal Teks Tanggapan Deskripsi
B.
Menangkap Makna Teks Tanggapan Deskripsi
C.
Membedakan Teks Tanggapan Deskripsi
D.
Menyusun Teks Tanggapan Deskripsi
E.
Mengklasifikasi Teks Tanggapan Deskripsi
F.
Menelaah dan Merevisi Teks Tanggapan
Deskripsi
G.
Mengidentifikasi Kekurangan Teks Tanggapan
Deskripsi
H.
Meringkas Teks Tanggapan Deskripsi
Bab 3 Kegiatan Pendidikan Dan Kesehatan Untuk Semua
A. Mengenal Teks Tanggapan Deskripsi
B.
Menangkap Makna Teks Eksposisi
C.
Membedakan Teks Eksposisi
D.
Menyusun Teks Eksposisi
E.
Mengklasifikasi Teks Eksposisi
F.
Menelaah dan merevisi Teks Eksposisi
G.
Mengidentifikasi kekurangan Teks Eksposisi
H.
Meringkas Teks Eksposisi
Bab
4 Kegiatan Peristiwa di Sekitar Kita
A.
Mengenal Makna Teks Eksplanasi
B.
Menangkap Makna Teks Eksplanasi
C.
Membedakan Teks Eksplanasi
D.
Menyusun Teks Eksplanasi
E.
Mengklasifikasi Teks Eksplanasi
F.
Menelaah dan Merevisi Teks Eksplanasi
G.
Mengidentifikasi Kekurangan Teks
Eksplanasi
H. Meringkas
Teks Eksplanasi
Bab
5 Kegiatan Meneladani Keikhlasan dan Ketabahan
A.
Mengenal Teks Cerita Pendek
B.
Menangkap Makna Teks Cerita Pendek
C.
Membedakan Teks Cerita Pendek
D.
Menyusun Teks Cerita Pendek
E.
Mengklasifikasi Teks Cerita Pendek
F.
Menelaah dan Merevisi Teks Cerita Pendek
G.
Mengidentifikasi Kekurangan Teks Cerita
Pendek
H.
Meringkas Teks Cerita Pendek
C. Penyajian
Pembelajaran Dalam Buku Mahir Berbahasa Indonesia Untuk SMP/MTs kelas VII kami
berhasil menelaah penyajian pembelajaran yang terbagi ketiga bagian yaitu buku
teks berpusat pada siswa, mengembangkan keterampilan atau merangsang
metakognisi peserta didik dan terakhir, Merangsang daya imajinasi, kreasi dan
berfikir kritis peserta didik diantaranya sebagai berikut
1.
Keterpusatan pada peserta didik
Dalam
buku Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/Mts kelas VII ini bersifat interaktif
yaitu membuat siswa saling berinterkasi dan aktif selanjutnya partisifatif siswa ikut berperan
dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari contoh dalam “Aktivitas 2 Tugas
Portopolio” peserta didik di arahkan untuk mencermati mind map lalu
mempresentasikan isi teks mind map tersebut di depan kelas.
Siswa akan merasa terlatih berbicara di depan kelas dan terus mengembangkan
kemampuan berbicara. Selain itu banyak latihan-latihan lain yang menunjang
motivasi belajar siswa.
2.
Merangsang Metakognisi Siswa
Metakognisi
dalam KBBI adalah Pemahaman seseorang tentang system pemrosesan informasi pada
dirinya, di sini proses psikomotorik siswa lebih ditekankan agar siswa mampu
menyesuaikan dirinya dalam mempelajari bahasa Indonesia dengan hal yang mereka
sukai hingga ketika belajar siswa akan merasa senang sebagai contoh “Aktivitas
10 Tugas Kelompok” siswa harus berpasangan dengan teman sebangkunya untuk membaca
teks eksposisi.
3.
Merangsang Daya Imajinasi, Kreasi, dan
Berfikir Kristis Peserta Didik
Dalam
buku Mahir Berbahasa Indonesia Untuk SMA/MTs ini materinya disajikan dengan
cara melakukan kegiatan observasi sehingga berkembanglah daya imajinasi, kreasi
dan berfikir kritis peserta didik, terdapat pendekatan saintifik yang disajikan
melalui penyajian contoh teks, mendengarkan, membaca, pengamatan, menulis dan
diskusi kelompok. Contoh dari pendekatan ini ialah:
a.
Tugas Kelompok Aktivitas 3. Setelah
membaca teks yang telah disajikan peserta didik mendiskusikan hal-hal ynag
menyangkut teks observasi salah satunya adalah “Mengapa teks tersebut
dikategorikan sebagai teks hasil observasi?” ini adalah salah satu contoh
pendekatan yang digunakan dalam buku Marbi ini.
b.
Tugas Portopolio Aktivitas 9. Peserta
didik mengidentifikasi kekurangan penggunaan huruf kapital dan ejaan teks hasil
observasi dari teks yang telah disajikan lalu menuliskan kembali sesuai dengan
kaidah yang benar.
D. Koherensi
dan Keruntutan Alur Pikir
Koherensi dalam KBBI adalah
tersusunnya uraian atau pandangan sehingga bagian-bagiannya berkaitan satu
dengan yang lainnya. Hal ini dapat dilihat dari dua pembuktian di bawah ini.
1.
Ketertautan antar bab/subbab/alenia
Koherensi dan keruntutan dalam setiap bab sudah
bertautan dapat dilihat dari subbab dalam buku Marbi ini dalam penjudulan
subbab semuanya sama dari mulai Mengenal, Menangkap, Membedakan, Menyusun,
Mengklasifikasi, Menelaah dan Merevisi, Mengidentifikasi dan terakhir Meringkas
dari setiap pembahasan semua itu sama
dan saling bertautan.
2.
Keutuhan makna dalam bab/subbab/alenia
Dalam
buku Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs kela VII ini. Keutuhan makna dalam
bab dengan subbab sudah sama dari setiap alinea pembahasan sudah berkaitan
dengan semua teks yang disajikan. Judul dan subjudul sudah memiliki makna yang
beratautan menjadi suatu kesatuan yang utuh.
Kekurangan dari Penyajian
1. Tidak ada rangkuman
dalam setiap bab
2. Tidak ada penutup
dalam buku ini setelah adanya latihan dilanjutkan dengan daftar Isi
3. Tidak ada kata
sambutan langsung masuk kata pengantar
dan daftar isi
Kelebihan dari Penyajian
1. Untuk mengganti
rangkuman buku Marbi ini menyediakan kerja proyek sehingga nampak jelas buku
ini lebih menekankan pada praktik untuk melatih pemahaman siswa
2. Dalam setiap bab
mempunyai latihan menjawab soal
3.
Kelayakan Kegrafikan
A.
UkuranBuku
1. Kesesuaian ukuran buku dengan
standar ISO
Dalam buku Bahasa
Indonesia Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelasVII, mempunyai
kekurangan yaitu tidak tercantumnya ukuran dalam buku tersebut. Setelah kami
melakukan pengukuran sendiri buku Bahasa Indonesia Mahir Berbahsa Indonesia
untuk SMP/MTs kelasVII, berukuran 17,4cm x 25cm dan ketebalan buku 1 cm.
B.
DesainKulitBuku
1.
penampilan kulit buku Bahasa Indonesia Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs
kelas VII, menarik dari warna, ilustrasi, sudah baik karena pada ilustrasi
terdapat tiga orang siswa yang sedang berdiskusi. Ilustrasi tersebut dapat memperjelas dari judul buku dalam ketrampilan berbahasa,. Dari segi warna
yang terdapat pada kulit buku Bahasa Indonesia Mahir Berbahasa Indonesia untuk
SMP/MTs kelas VII sudah memberikan penampilan warna secara keseluruhan yang
tidak membosankan.
2.
Menampilkan pusat pandang (Center point) yang baik.
Dalam
buku Bahasa Indonesia Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII, sudah
menampilkan pusat pandang yang baik pada pembaca. Pada bagian kulit buku sudah
memberikan daya tarik dan penulisan judul tidak berlebihan.
3. komposisi dan ukuran unsur tata letak (judul,
pengarang, ilustrasi, logo,dll.), proposional, seimbang dan seirama dengan tata
letak isi ( sesuai pola). Dalam buku Bahasa Indonesia Mahir Berbahasa Indonesia
untuk SMP/MTs untuk kelas VII, kesimbang tata letak judul, pengarang, ilustrasi,
logo memiliki tata telak yang seimbang karena judul buku sendiri berposisi
disebelah kanan buku, tepatnya dibawah ilustrasi penuliasan judul buku tidak
menggunakan font yang cukup besar. Ilustrasi terdapat dibawah judul buku,
ilustrasi yang seimbang tidak terlalu besar atau pun terlalu kecil. Karena
penempatan tata letak itu sendiri sesuai dengan proposional dengan ukuran buku.
4. warna unsur tata letak harmonis dan memperjelas
fungsi
Dalam
buku Bahasa Indonesia Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII,
tampilan warna pada kulit buku ini secara keseluran berwarna hijau muda dan
dikombinasikan dengan warna silver, putih, dan oren memberikan nuansa tenang
dan lembut.
5. pada buku ini penempatan tata letak ang konsisten
dalam satu seri. Karena buku Bahsa Indonesia Mahir Berbahasa Indonesia untuk
SMP/MTs kelas VII tidak mempunyai seri-seri selanjutnya, buku ini sudah
berisikan materi semester I dan semester II.
C. Tipografi Kulit Buku
a. huruf yang
digunakan menarik dan mudah dibaca
1. ukuran huruf judul buku Bahasa Indonesia Mahir
Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII, sudah dapat memberikan informasi
kepada pembaca secara jelas tentang isi buku ini dalam mata pembelajaran Bahasa
Indonesia. Warna judul buku yang abu-abu dan font yang tidak terlalu besar
membuat judul tersebuat memberikan kesan yang menarik dan tampilan yang
seimbang dan mempermudah bagi pembaca.
2. Warna judul buku yang berwarna abu-abu yang kontras
dengan warna latar belakang berwana hijau dan putih membuat judul buku tersebut
lebih meonjol dibandingkan penulisan seperti nama penerbit dan penulisan
kurtilas 2013 yang terdapat dipojok kanan atas.
b. huruf yang sederhana (komunikatif)
1. Buku Bahasa Indonesia Mahir Berbahasa Indonesia
untuk SMP/MTs kelas VII tidak banyak menggunakan kombinasi jenis huruf. Pada
judul buku ini huruf yang digunakan sederhana dan simple, hanya saja font yang
terdapat pada kulit buku berbagai macam ukuran.
2. Pada kulit buku ini menggunakan variasi huruf,
berbeda dengan penulisan isi buku dalam Buku Bahasa Indonesia Mahir Berbahasa
Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII, menggunakan Times New Roman dan ukuran yang
berbeda-beda yang bertujuan untuk membedakan sub judul.
D. IlustrasiKulitBuku
1.
Menggambarkan isi/materi ajar dan mengungkapkan karakter objek
Dalam
buku Bahasa Indonesia Mahir Berbahasa Indonesia untuk kelas VII, pembaca dapat
dengan cepat memberikan gambaran tentang materi yang terdapat pada buku
tersebut. Ilustrasi pada kulit buku ini adalah ada tiga siswa yang sedang
berdiskusi dan judul buku tentus aja memberikan gambaran serta informasi kepada
pembaca.
2. Bentuk, warna, ukuran, proposi objek sesuai realita
Dalam
buku Bahasa Indonesia Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII, bentuk
ilustrasi yang digunakan sangat tepat, ukuran objek sesuai sehingga tidak
menimbulkn salah tafsiran peserta didik, untuk warnanya sendiri tidak begitu
mencolok dan ukuran tulisan maupun ilustrasi pada buku ini sangat pas,
ilustrasi yang ditampilkan tidak terlalu besar tetapi tetap menarik perhatian
pembaca.
E. Desain Isi Buku
1. TataLetakIsi
a. Tata
Letak Konsisten
- Penempatan unsur tata letak konsisten
berdasarkan pola. Dalam buku Bahasa Indonesia Mahir Berbahasa
Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII, penempatan tata letak judul , sub judul,
kata penghantar, daftar isi, ilustrasi, dll. Semuanya dari awal bab hingga bab
terakhir sudah konsisten.
- Pemisahanan antara paragraph sudah jelas dan rapih,
hingga peserta didik jelas untuk memahami penjelasan yang terdapat pada buku
ini.
b. Unsur tata letak harmonis
Bidang cetak margin proporsional, dalam
buku bahasa Indonesia Mahir Berbahasa Indonesia tata letak seperti penulisan
judul, sub judul, ilustrasi, angka
halaman, paragraph sudahsesuai dan tatak letaknya sudah dicetak secara
proporsional.
c.
Unsur tata letak lengkap
- Judul bab, sub judul bab, dan angka halaman
Dalam buku
Bahasa Indonesia Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelasVII, yang telah
kami telaah:
1. Judul
bab ditulis dengan menggunakan angka.
2. Penulisan
sub judul sesuai dengan materi yang diajar dan tidak menggunakan font yang
berlebihan.
3. Keterangan
gambar setiap bab sangat mendukung ilustrasi pada buku tersebut.
4. Angka
halaman tidak terjadi salah pegetikan dibuku tersebut.
d. Tata letak
mempercepat pemahaman
1. Penempatan
hiasan/ilustrasi sebagai latar belakang
tidak mengganggu judul, teks, angka halaman. Dalam buku Bahasa Indonesia Mahir
Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII, tidak mengganggu kejelasan dalam
penyampain pemahaman peserta didik.
2.
Penempatan sudah sesuai dan tepat sehingga
judul, sub judul, ilustrasi, dan keterangan gambar tidak mengganggu pemahaman
dari peserta didik itu sendiri.
F. Tipografi Isi Buku
1. Tidak menggunakan terlalu banak jenis huruf
Dalam
buku Bahasa Indonesia Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII, tidak banyak
menggunakan bahasa yang berlebihan dan materi yang terdapat pada buku ini
sangat tidak bertele-tele serta pembahasannya pun cukup jelas. Huruf yang
terdapat pada buku ini juga tidak berlebihan, sehingga tidak mengganggu peserta
didik dalam memahami informasi yang disampaikan untuk membedakan unsure teks
menggunakan variasi ukuran huruf tersebut.
2. Tidak menggunakan jenis hias/dekoratif
Dalam buku
Bahasa Indonesia Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII, kami tidak
menemukan jenis huruf hias/dekoratif pada isi buku ini. Huruf yang digunakan
pada isi buku ini ditulis sesuai aturan yang telah ditetapkan sehingga tidak
menyulitkan saat membaca dan mendapatkan informasi.
3. Penggunaan variasi huruf (bold, italie, all
capital, small capital) sangat tidak berlebihan dan sangat berfungsi untuk
membedakan judul, sub judul serta memberikan tekanan pada kata yang dianggap
penting atau menggunakan bahasa asing (berbentuktebal/miring).
4. Jenjang/hierarki judul-judul jelas, konsisten dan
proposional
Dalam buku
Bahasa Indonesia Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII:
1.
Menunjukkan
urutan/hierarki susunan teks secara berjenjang sehingga mudah dipahami antara
susunan yang terdapat pada teks dengan ukuran penulisan dan variasi huruf.
Setiap penulisan judul tidak menggunakan ukuran huiruf yang mencolok.
G. Ilustrasi
Isi
a. Dalam buku Bahasa Indonesia Mahir Berbahasa
Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII,
ilustrasi yang terdapat dalam isi buku menarik perhatian, memudahkan peserta
didik dalam memahami suatu keterangan atau penjelasan materi dari buku
tersebut. Desain ilustrasi sudah sesuai dengan materi pada buku Bahasa
Indonesia Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII.
b. bentuk ukuran ilustrasi sudah tepat dan dapat
memberikan gambaran yang akurat tentang objek yang di maksud. Misalnya ilustrasi
apel wangling sebagai salah satu buah yang berasal dari Jepang dan dapat
dijumpai di Batu, Malang. Gambar tersebut bersumber commons.wikipedia,org.
c. bentuk
ilustrasi sudah professional sehingga tidak menimbulkan tafsiran yang negatif
terhadap peserta didik pada objeknya.
Misalnya ilustrasi “pentingnya menjaga kesehatan gigi anak sejak dini”
digambarkan dengan ilustrasi anak kecil yang sedang menyikat gigi.
d. Ilustrasi isi menimbulkan daya tarik
keseluruhan
ilustrasi dalam buku ini ditampilkannya kurang serasi dengan pembahasannya,
karena ilustrasi yang terdapat dalam buku Bahasa Indonesia Mahir Berbahasa
Indonesia tidak berwarna, tetapi ilustrasi yang tertera pada buku ini sesuai
dengan materi.
H. Kualitas Penjilidan
Kualitas penjilidan buku Bahasa
Indonesia Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII, sudah bagus
dan sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh peraturan yang sudah ada.
4. Analisis Kelayakan Bahasa
1. Lugas
Menurut KBBI V, lugas yaitu dalam pembicaraannya
selalu mengenai yang pokok-pokok atau yang perlu saja dan tidak pernah
menyimpang ke sana-sini. Artinya pembicaraan yang lugas dalam pembahasannya
tidak perlu berbelit-belit dan langsung menuju ke inti pembahasan.
a.
Ketepatan Struktur Kalimat
Setelah dianalisis, penulis sangat memperhatikan
struktur kalimatnya. Dalam penyusunan kosakata menjadi sebuah kalimat sangat
sederhana, hal itu bertujuan agar peserta didik mudah memahami tiap-tiap
kalimat serta informasi yang ingin disampaikan oleh buku teks.
b.
Keefektifan Kalimat
Dalam buku Bahasa Indonesia Mahir Berbahasa Indonesia
kelas VII untuk SMP/MTs, untuk keefektifan kalimatnya masih kurang tepat
sasaran atau berbelit-belit. Bahasa yang dipakai memang sederhana dan mudah
dipahami oleh siswa, tetapi untuk keefektifannya masih kurang, yang artinya pada tiap bab tidak langsung
menuju kepada pembahasan tetapi berbasa-basi terlebih dahulu. Seperti contoh
pada bab pertama materi
mengenai
“Mengenal
Teks
Hasil
Observasi”
yang tidak langsung ke pembahasan tetapi lebih berbasa-basi. Mungkin saja
berbasa-basi tersebut
penulis memiliki tujuan untuk lebih mengenalkan siswa kepada
betapa Indonesia indah dan alamnya memesona atau agar siswanya tidak terlalu bosan dengan buku
pelajaran.
c.
Kebakuan Istilah
Untuk
kebakuan istilahnya dalam buku tersebut bahasanya sudah sesuai dengan KBBI,
untuk penulisan bahasa asing menggunakan cetak miring atau berada didalam tanda
kurung, misalnya kata report, crocodylus porosus, dan bactrocera. Untuk
kependekan dan singkatan menggunakan huruf besar, tetapi dalam buku ada juga
yang menggunakan huruf kecil. Seperti contoh pada halaman 168 pada kata EyD
(Ejaan yang Disempurnakan), untuk singkatan seharusnya menggunakan huruf
kapital semua meskipun terdapat kata penghubungnya.
2. Komunikatif
Menurut KBBI V, komunikatif yaitu bahasa yang sangat
mudah dipahami sehingga pesan yang disampaikannya dapat diterima dengan baik.
Artinya penggunaan bahasa dalam penulisan sebuah buku sangatlah penting, bahasa
yang digunakan haruslah yang mudah dimengerti dan tidak terlalu baku. Karena
jika menggunakan bahasa yang terlalu baku atau formal tidak semua peserta didik
paham akan kosakata yang belum pernah didengarnya.
a.
Keterbacaan Pesan
Pesan yang ingin
disampaikan oleh penulis sudah tepat sasaran, pengemasan penulisannya yang
menarik, serta pemilihan kosakatanya yang efektif sehingga tidak menimbulkan
makna ganda bagi peserta didik. Hal ini dapat menimbulkan rasa ingin tahu
peserta didik terhadap pembelajarannya sehingga buku ini dapat dipelajari
secara tuntas.
3. Dialogis dan Interaktif
Menurut KBBI V, pengertian dialogis yaitu sebuah
penjelasan yang bersifat terbuka dan komunikatif untuk masalah ini. Sedangkan
menurut Warsita (2008), pengertian interaktif yaitu hal yang terkait dengan
komunikasi dua arah atau suatu hal bersifat saling melakukan aksi, saling aktif
dan saling berhubungan serta mempunyai timbal balik antara satu dengan lainnya.
Artinya sesuai dengan penjelasan diatas dalam dialogis dan interaktif harus ada
komunikasi antara buku dengan peserta didik. Dalam tulisannya penulis harus
berkomunikasi dengan peserta didik agar para peserta didik menjadi lebih aktif
dalam pembelajaran.
a)
Kemampuan Memotivasi Peserta Didik
Dalam buku Bahasa Indonesia Mahir Berbahasa Indonesia
kelas VII untuk SMP/MTs, penulis
berusaha berkomunikasi kepada peserta didik, hal ini dibuktikan dengan adanya
pertanyaan maupun pernyataan yang ditujukan untuk peserta didik pada tiap
bab-babnya. Misalnya pada bab keempat materi "Menelaah dan Merevisi Teks Eksplanasi", disana penulis berusaha berkomunikasi
dengan peserta didik melalui kalimat “Pada bab sebelumnya, kamu telah melakukan
telaan dan revisi teks eksposisi”. Kata 'kamu' mengacu pada peserta didik yang artinya
penulis berusaha berkomunikasi dengan peserta didik.
Dengan adanya komunikasi tersebut membuat siswa termotivasi agar berusaha
menjadi lebih aktif dalam menjawab di dalam kelas.
b) Mendorong
Berpikir Kritis
Pada buku tersebut setiap bab maupun pembahasan selalu
menyajikan tugas baik untuk kelompok maupun individu. Tugas tersebut diberikan
untuk peserta didik dengan tujuan dapat berpikir kritis mengenai pembelajaran
tersebut. Saat mengerjakan tugasnya peserta didik dapat mencari informasi
secara mandiri melalui buku teks maupun sumber informasi yang lainnya, sehingga
peserta didik akan mendapatkan informasi baru yang belum pernah diketahui
sebelumnya.
4. Kesesuaian dengan Peserta Didik
a.
Kesesuaian dengan Tingkat Perkembangan
Intelektual Peserta Didik
Dalam buku Bahasa Indonesia Mahir Berbahasa Indonesia
kelas VII untuk SMP/MTs, bahasa
yang digunakan sudah sesuai dengan kemampuan intelektual siswa, hanya saja
terdapat istilah atau kata-kata yang baru dipelajari siswa. Selebihnya
kata-katanya bisa dipahami dengan baik, karena untuk istilah atau kata yang
baru dipelajari siswa dijelaskan dengan baik oleh gurunya sehingga siswa dapat
mengerti, disini penulis berusaha agar siswa mengenal lebih banyak kosakata
baru.
b.
Kesesuaian dengan Tingkat Perkembangan
Sosial Emosional Peserta Didik
Untuk tingkat perkembangan sosial peserta didik
mungkin sudah sesuai karena di dalam buku ini banyak terdapat
ilustrasi-ilustrasi mengenai keadaan lingkungan sekitarnya maupun lingkungan
secara luas. Jadi siswa bisa
membayangkan keadaan lingkungan yang tidak ada di sekitarnya hanya melalui
ilustrasi yang digambarkan penulis pada buku tersebut.
5. Kesesuaian dengan Kaidah Bahasa Indonesia
a.
Ketepatan Bahasa
Setelah
dianalisis, dalam buku ini bahasa yang dikemas oleh penulis sangat apik dan
berbobot. Penulis juga memperhatikan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dengan baik
dan benar. Pengemasan kata-katanya sangat rapih, karena mungkin agar hal-hal
yang disampaikan penulis bisa diterima dengan baik oleh peserta didik.
Penggambaran istilah-istilah yang berkaitan dengan konsep atau sejenisnya sudah
sangat baik.
b.
Ketepatan Ejaan
Setelah dianalisis, penulis sangat baik dalam memlih
ejaan yang digunakan dalam buku. Untuk penggunaan ejaan mengacu kepada Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD) atau PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
6. Penggunaan Istilah, Simbol, dan Ikon
Menurut KBBI V,
pengertian istilah yaitu kata atau gabungan kata yang dengan cermat
mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang
tertentu. Menurut William
Dillistone, symbol adalah gambaran dari suatu objek nyata atau khayal yang
menggugah perasaan atau digugah oleh perasaan. Menurut Pierce (Sobur, 2004:41),
ikon adalah hubungan antara tanda dan objeknya atau acuan yang bersifat
kemiripan. Jadi, istilah, simbol, dan ikon memiliki keterkaitan yaitu merupakan
sebuah tanda yang digambarkan oleh penulis agar dipahami oleh peserta didik.
a.
Konsistensi Penggunaan Istilah, Simbol,
atau Ikon
Setelah
dianalisis, dalam buku ini penggunaan sebuah istilah, simbol, maupun ikon sudah
menggambarkan suatu konsep yang konsisten antar bagiannya dalam buku.
Penggunaannya sudah sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) maupun Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Penggunaan istilah itu sendiri bertujuan agar para
peserta didik dapat mengetahui istilah maupun konsep yang tidak pernah dijumpainya.
Misalnya pada halaman 11 dalam kolom aktivitas 3 tugas kelompok, pada nomor
kelima terdapat bagan mengenai rumput hias. Pada bagan tersebut susunan
klasifikasi mengenai rumput hias, hal ini menunjukkan bahwa rumput hias
termasuk ke dalam banyak bagian. Dengan ini peserta didik dapat mengetahui
macam klasifikasi rumput hias melalui konsep bagan yang disajikan oleh penulis.
C. Analisa Kualitaas Buku Bahasa
Indonesia Kelas VII
Analisis
kwalitas buku bahasa indonesia kelas VII
berdasarkan penilaian 10 kriteria menurut Greene dan Petty
1.
Buku
Teks Haruslah Menarik Minat Siswa
Biasanya
buku teks dapat dikatakan menarik menurut siswa apabila dilihat dari judul buku
yang menarik, sampul buku yang menarik, warna buku, ilustrasi buku dan kualitas
buku tersebut.
Pada
buku Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII, kami menilai bahwa buku
ini telah memenuhi kriteria, sebagaimana yang telah kami jelaskan mulai dari
judul “MARBI (Mahir Berbahasa Indoneisa) ini dapat dikatakan menarik perhatian
pembaca. Kami sebagai penelaah mempunyai sudut pandang sebagai siswa saat
melihat judul buku ini kami dibuat penasaran, apa saja isi dari buku ini.
Sampul buku yang menarik hal ini dapat dikatakan bahwa buku Mahir Berbahasa
Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII ini mempunyai warna yang cerah dengan
ilustrasi tiga orang siswa yang sedang berdiskusi, hal ini menggabarkan bahwa
ketiga siswa tersebut terampil dan cakap dalam berbahasa. Dari segi warna yang
terdapat pada sampul buku ini dapat dikatakan menampilkan warna yang tidak
membosankan. Memang seharusnya untuk buku kelas VII SMP/MTs ini memiliki warna
yang cerah, karena masih dapat dikatakan perpindahan antara dunia anak-anak
yang ada ditingkat Sekolah Dasar dan di tingkat Sekolah Menengah Pertama yang
kini mulai tumbuh menjadi remaja. Selain dari sampul buku yang menarik tentunya
isi atau materi yang ada didalam buku pun harus dapat menarik siswa dalam
pembelajaran berlangsung. Sebagai contoh dari buku Mahir Berbahasa Indonesia
untuk SMP/MTs kelas VII ini sangat
memiliki banyak contoh teks yang menarik. Hal ini dapat dikatakan bahwa penulis
mampu membangkitkan gairah siswa dalam pembelajaran berlangsung salah satu
contohnya seperti mengidentifikasi kekurangan teks tanggapan deskriptif, disini
siswa diajak untuk bermain kuis dan menebak dari apa yang telah di jelaskan
atau di bacakan oleh guru.
2.
Buku
Teks Itu Haruslah Mampu Memberi Motivasi Kepada Para Siswa
Kata Motivasi
menurut KBBI V adalah sebuah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara
sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Hal ini tidak hanya dilakukan dengan cara guru banyak bicara pada siswa untuk
memberikan sebuah arahan atau sebuah pesan nasihat. Tetapi dapat juga dilakukan dengan diberikan
sebuah teks bacaan yang ada didalam buku teks tersebut. Dengan ini siswa
ditanamkan untuk gemar membaca serta rasa ingin tahu yang tinggi terhadap apa
yang ada didalam isi buku tersebut.
Sebagai
contoh dari buku Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII ini sangat memiliki banyak contoh wacana. Salah
satunya seperti wacana singkat yang berjudul Tukang Pijat Keliling terdapat
pada Bab 5 halaman 140. Wacana ini mempunyai cerita yang sangat menarik dan
tentunya sangat memotivasi bagi siswa yang membacanya. Tentang bagaimana
perjuangan seorang tukang pijit yang bernama Darko yang memiliki kekurangan
tanpa bisa melihat begitu besar semangatnya untuk bekerja keras mencari uang
dengan halal tanpa harus ia menjadi pengemis.
3.
Buku
Teks Haruslah Memuat Ilustrasi Yang Menarik Hati Para Siswa
Sebuah ilustrasi
dapat menarik perhatian dan mempermudah siswa dalam memahami sebuah penjelasan
materi. Contohnya sendiri terdapat dalam buku Mahir Berbahasa Indonesia untuk
SMP/MTs pada bab 2 halaman 56. Tentang mengidentifikasi kekurangan teks
tanggapan deskriptif di berikan sebuah ilustrasi yang menarik bagi siswa.
Disini peran guru sangat di butuhkan untuk dapat membangun ilustrasi bagi
setiap siswa, seperti guru membacakan sebuah teks deskripsi tentang suatu objek
dan kemudian siswa dapat menjawabnya dari sebuah pemikiran ilustrasi tersebut.
4.
Buku
Teks Itu Seyoginyalah Mempertimbangkan Aspek-Aspek Linguistik
Buku teks Mahir
Berbahasa Indoneisa untuk SMP/MTs kelas VII penyampaian penulis ini dalam
memaparkan sebuah materi sangat baik dan lugas. Kata lugas sendiri dapat
diartikan bahwa penjelasan yang dijelaskan hanya ke inti pokok-pokok materi
saja atau yang diperlukan. Dan juga menggunakan bahasa yang komunikatif, dengan
menggunakan bahasa yang komunikatif siswa mampu memahaminya dan dapat diterima
dengan baik. Penulis juga dalam memaparkan sebuah contoh cukup jelas untuk
dipahami oleh siswa. Artinya dalam hal ini penguunaan bahasa dalam sebuah
penulisan dibuku sangatlah penting.
5.
Berkaitan
Dengan Pelajaran Lain
Buku teks Mahir Berbahasa Indonesia
untuk SMP/MTs kelas VII tidak hanya berhubungan dengan materi pembelajaran
Bahasa Indonesia saja. Misalnya terdapat
wacana yang berjudul Candi Borobudur tepatnya pada bab 2 teks 1 halaman
39. Pada wacana tersebut terdapat pemaparan mengenai pembelajaran sejarah Candi
Borobudur. Tentang bagaimana latar belakang terbangunnya Candi Borobudur,
sehingga dapat dikatakan materi ini berhubungan dengan mata pelajaran Sejarah.
Selain wacana Candi Borobudur ada pun wacana yang berjudul Pallawa Tongkkonan
tepatnya pada bab 2 teks 2 halaman 40. Wacana ini berkisah tentang kekayaaan
budaya Nusantara yang ada di suku Toraja, sehingga dapat dikatakan materi ini
berhubungan dengan mata pelajaran Seni dan Budaya.
6. Buku teks dapat menstimulasi atau merangsang
aktivitas pribadi para siswa
Dari
Bab 1 Mengamati Lingkungan dan Budaya Indonesia, siswa dipaparkan materi
tentang teks observasi secara lengkap dan jelas. Siswa pun diharapkan dapat
melaksanakan kegiatan observasi terhadap lingkungan yang ada disekitarnya. Di
dalam materi terks observasi ini terdapat materi tentang contoh teks observasi
tumbuhan rumput dan juga hewan. Dari teks observasi tersebut diharapkan siswa
mampu mengetahui apa saja kegunaan tumbuhan dan
hewan. Dari pemaparan materi tersebut diharapkan siswa langsung
mengenali jenis hewan dan tumbuhan yang ada di sekitarnya dengan cara observasi
langsung dan siswa dapat tersimulasi untuk belajar mengenai apa yang ada di
sekitarnya.
7.
Buku teks haruslah sadar dan tegas menghindari konsep-konsep yang samar-samar
Dalam
buku paket Bahasa Indonesia kelas VII Kurikulum 2013 Penerbit Erlangga, penulis
dengan jelas memaparkan konsep-konsep
materi yang ada dibuku tersebut dengan baik dan jelas, sehingga tidak
membingungkan siswa untuk memahami materi tersebut. Contohnya pada materi teks
observasi penulis memparkan tentang memahami teks observasi, menangkap sebuah
makna pada contoh teks observasi, membedakan teks observasi, menyusun teks
observasi dengan struktur yang baik dan benar, megklasifikasikan teks obsevasi,
menelaah dan merevisi teks observasi, mengidentifikasi kekurangan yang ada pada
teks observasi serta meringkas teks observaii. Dengan jelas penulis memaparkan
sebuah materi tersebut dengan sangat jelas, tersistematis, tepat dan akurat.
Penulis pun memberikan sebuah contoh, definisi dan konsep pada setiap materi yang ia paparkan. Begitu
juga materi tentang teks eksposisi, teks deskriptif, teks eksplanasi dan teks
cerita pendek.
8.
Buku teks harus mempunyai sudut pandang yang jelas dan tegas
Sudut pandang buku
paket Bahasa Indonesia kelas VII kurikulum 2013 mempunyai sudut pandang yang
jelas dan tegas, sehingga siswa dan para pembaca mampu memahami isi dari sudut
pandang buku tersebut. Buku paket Bahasa Indonesia Kelas VII kurikulum 2013
penerbit erlangga juga memaparkan sudut pandang yang tersusun rapi dan
sistematis. Di dalam buku ini juga terdapat sebuah pemaparan materi dan juga
contoh sehingga siswa mampu mengerjakan setiap latihan soal yang ada pada buku
tersebut.
9.
Buku Teks Harus Mampu Memberi Pemantapan, Penekanan Pada Nilai-Nilai Anak dan
Orang Dewasa
Pada
Bab 5 dengan tema Meneladani Keikhlasan dan Ketabahan memberikan sebuah pesan
nilai-nilai moral yang dapat diterpakan pada kehidupan sehari-hari para
pembaca. Dari cerita teks cerpen mengenai
cerpen yang berjudul "Tukang Pijat Keliling" siswa bisa memetik
nilai-nilai sosial yang baik dari contoh cerpen tersebut yang menceritakan
tentang seseorang yang mempunyai kekurangan dan masih mau bekerja kerja untuk
kehidupannya dan ia juga tidak pernah mengeluh. Adapula cerita pendek yang
berjudul "Ibu" siswa dapat memetik nilai-nilai kebaikan dari contoh
kegigihan seorang ibu untuk menghidupi anak-anaknya. Dan pada cerita pendek
yang berjudul "Penjual Tali Sepatu" dari kisah cerita pendek tersebut
siswa pun dapat memetik nilai-nilai kebaikan sosial seorang “mahasiswa” yang
mau membantu terhadap sesam yaitu seorang “kakek-kakek” yang menjual tali
sepatu, sehingga nilai tersebut dapat ditiru dan patut dicontoh untuk siswa
atau pembaca.
10.
Buku Teks Haruslah Menghargai Perbedaan-Perbedaan Pribadi Para Siswa dan
Pemakainya
Buku paket Bahasa
Indonesia kelas VII kurikulum 2013 penerbit erlangga juga tidak membeda-bedakan
salah satu individu maupun kelompok karena di dalam buku ini menghargai
perbedaan-perbedaan para pembaca. Buku paket ini juga sangat cocok untuk para
siswa SMP kelas VII. Dari segi bahasa yang digunakan dalam setiap materi yang
ada dibuku bahasa yang digunakan sangat komunikatif sehingga mudah dipahami
oleh siswa. Buku paket ini juga dapat digunakan oleh siswa dan guru sebagai
buku panduan maupun buku tambahan untuk kegiatan belajar dan mengajar.
0 komentar:
Posting Komentar